17

Jun

Pelatihan Usaha Digital bagi Pekerja Migran Indonesia di Taiwan

Pola pikir wirausaha menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan ekonomi global saat ini. Pemikiran kewirausahaan meliputi kemampuan untuk mengambil risiko, berinovasi, serta memiliki keterampilan manajemen yang baik. Untuk meningkatkan minat dan kemampuan berwirausaha, diperlukan pelatihan yang dapat mengubah cara pandang pekerja migran terhadap risiko dan peluang. Di Taiwan, banyak pekerja migran Indonesia yang kurang memiliki pengetahuan praktis tentang cara memulai dan mengelola bisnis digital. Meskipun mereka mungkin memiliki ide atau minat dalam berbisnis, seringkali mereka tidak tahu harus memulai dari mana atau bagaimana mengembangkan ide tersebut menjadi usaha yang sukses. Padahal, untuk memulai bisnis digital diperlukan pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek, termasuk pemasaran produk secara online, identifikasi produk atau jasa yang dibutuhkan pasar, serta strategi untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Pengetahuan ini sangat penting agar bisnis yang dijalankan dapat berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, program pelatihan usaha digital ini disajikan kepada para tenaga migran agar dapat menjadi solusi yang efektif. Pelatihan ini tidak hanya akan memberikan pengetahuan dasar tentang cara memulai dan mengelola bisnis digital, tetapi juga meningkatkan literasi teknologi dan keterampilan praktis yang diperlukan. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 di KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) di Taipei dan dihadiri oleh dua puluh tiga (23) pekerja migran Indonesia di Taiwan. Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan PKBM PPI Taiwan, perwakilan KDEI Taipei, dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi materi dan kerja kelompok. Selama pelatihan, mereka mempelajari penyusunan daftar bahan, perhitungan harga pokok penjualan, analisis titik impas (break even point), dan perhitungan periode pengembalian modal (payback period). Di akhir pelatihan, mereka menunjukkan respons positif dan keinginan untuk memulai bisnis. Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan minat dan pola pikir wirausaha di kalangan pekerja migran, sehingga mereka lebih percaya diri dalam mengambil risiko dan memanfaatkan peluang yang ada.